Oleh: Muh. Minan, M.Pd
PEDOMAN PENILAIAN PRAKTIKUM:
A. A. Mengenal Praktikum di SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi
Di SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi setiap Jum’at pagi diadakan pembiasaan peribadatan, dimana anak-anak dibiasakan untuk wudhu, solat duha bersama, tadarus dan melakukan penampilan. Hal ini agar membiasakan siswa-siswi SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi lebih relegius dan ta’at dalam beribadh, selain diadakan pembiasaan peribadatan dihari Jum’at, SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi juga mengadakan Praktikum pengamalan ibadah setiap akhir semester. Praktikum pengamalan ibadah adalah praktikum diselenggarakan untuk penguatan spirituality, yaitu meningkatkan sikap, pemahaman, ketrampilan dan pengamalan siswa-siswi tentang amal-amalan ibadah. Materi Pengamalan Ibadah yaitu:
- Praktik Wudhu
- Praktik Sholat
- Monitoring Solat Tarawih
- Praktik Membaca dan Menghafal Al-Qur’an
- Praktik Bercerita
B. Peserta Praktikum
Semua Praktikum ini harus dilakukan oleh siswa-siswi mulai dari kelas 1 hingga kelas sesuai dengan materi tingkatan kelasnya. Terkhusus praktikum ini dilakukan oleh siswa-siswi kelas 6 sebagai syarat ujian praktik.
MATERI BACAAN:
Luqman (Arab: لقمان الحكيم, Luqman al-Hakim, Luqman yang Bijaksana) adalah orang yang disebut dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman, Dia adalah hamba Allah Swt. yang Sālih. Ia tidak menerima
kenabian, tetapi menjadi seorang ayah pilihan Allah Swt.
Dia berkebangsaan Habsyi berasal dari Kota Sudan. Pekerjaannya
sebagai tukang kayu, tubuhnya pendek, berhidung mancung. dia memiliki kekuatan dan mendapat hikmah
dari Allah Swt., sehingga nasihat yang disampaikan kepada anaknya diabadikan dalam
al-Qur’ān.
Luqmān adalah anak dari Bau’ra bin Nahur bin Tareh, dan Tareh bin Nahur merupakan
nama dari Azar ayah nabi Ibrahim a.s. Luqmān hidup selama 1.000 tahun. Ia menjadi guru
Nabi Dāūd a.s. sebelum diangkat menjadi nabi. Pekerjaan Luqmān pada awalnya adalah
tukang kayu, tukang jahit, dan juga menggembala domba. Ia kemudian diangkat menjadi
qadhi (hakim). Luqmān menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semua anaknya
meninggal dunia ketika masih kecil. Semua itu ia terima dengan ikhlas, karena ia yakin
dan sadar bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah Swt.
Dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim telah memasuki pasar dengan menaiki seekor himar (keledai), sedangkan anaknya mengikutinya dari belakang sambil berjalan kaki. Melihat tingkah laku Luqman itu, orang-orang berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak tau rasa malu, dia enak-enakan naik himar, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." Setelah mendengarkan desas-desus dari orang-orang tersebut maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu anaknya disuruh naik atas himar itu. Melihat hal itu, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihatlah itu, anak tidak berakhlak, orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."
Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun naik ke punggung himar itu bersama anaknya. Kemudian orang-orang berkata lagi, "Lihat itu, orang tidak tau kasihan, dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh menyiksakan himar itu." Karena ia tidak suka mendengar percakapan orang, Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi orang berkata, "Lihat orang aneh itu, mereka berdua capek-capek berjalan kaki sambil menuntun himar, dan himar itu tidak dikendarai." Dalam perjalanan pulang, Luqman al-Hakim menasihati anaknya mengenai sikap manusia dan ucapan-ucapan mereka. Ia berkata, "Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya."
Kemudian Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan menganggap ringan urusan orang lain."
Pesan Luqman ini diabadikan dalam Q.S. Luqman ayat 12:
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن
يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ
حَمِيدٞ ١٢
Artinya; Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat
kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang
bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.
Beberapa Nasehat Luqman kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur'an:
1. Jangan Musyrik atau Menyekutukan Allah Swt. (Q.S. Luqman ayat 13)
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا
تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ
Artinya: Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah Swt. Misalnya
menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai
Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai Tuhan lalu dipuja-puja dan
disembah.
Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak
akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan
bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan sebagai sumber nikmat
dan karunia.
Barangsiapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang
tersebut telah berbuat kezaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan tidak
menaruh kasing sayang.
2. Berbuat Baik Kepada Orang tua (Q.S.Luqman ayat 14)
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا
عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ
إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ
Artinya: Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
3. Dirikan Sholat dan berbuatlah kebajikan (Q.S. Luqman ayat 17)
يَٰبُنَيَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ
ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ
ٱلۡأُمُورِ ١٧
Artinya; Hai anakku, dirikanlah
shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
4. Jangan Angkuh dan Sombong ( Q.S. Luqman ayat 18)
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ ١٨
Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.
Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqmān/31: 18 di atas adalah: 1) memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong), 2) berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan 3)membanggakan diri sendiri.
Luqmān mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan
sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?”
Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, dan merasa hebat sendiri. Misalnya; merasa
paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, dan paling hebat. Kalau berjalan
dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya.
Nasehat Luqman ini tidak khusus untuk anaknya, namun untuk kita semua, karena hal itu diabadikan dalam Al-Qur'an kitab suci pedoman kita. maka marilah kita ikuti nasehat luqman ini untuk kita terapkan sehari-hari. yaitu: Jangan menyekutukan Allah, berbuat baiklah kepada orang tua, dirikanlah sholat dan berbuat kebajikan, serta janganlah angkuh atau sombong.
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK BERCERITA SDN KEDAUNG KALIANGKE 01 PAGI
No.
|
NAMA
|
PENILAIAN
|
Total Skor
(100)
|
Mental/Keberanian
(25)
|
Kelancaran
Berbicara
(25)
|
Gerak dan
Mimik Muka
(25)
|
Konten (Isi
Ceita)
(25)
|
1
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar