A. A. Mengenal Praktikum di SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi
Di SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi setiap Jum’at pagi diadakan pembiasaan peribadatan, dimana anak-anak dibiasakan untuk wudhu, solat duha bersama, tadarus dan melakukan penampilan. Hal ini agar membiasakan siswa-siswi SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi lebih relegius dan ta’at dalam beribadh, selain diadakan pembiasaan peribadatan dihari Jum’at, SDN Kedaung Kaliangke 01 Pagi juga mengadakan Praktikum pengamalan ibadah setiap akhir semester. Praktikum pengamalan ibadah adalah praktikum diselenggarakan untuk penguatan spirituality, yaitu meningkatkan sikap, pemahaman, ketrampilan dan pengamalan siswa-siswi tentang amal-amalan ibadah. Materi Pengamalan Ibadah yaitu:
- Praktik Wudhu
- Praktik Sholat
- Monitoring Solat Tarawih
- Praktik Membaca dan Menghafal Al-Qur’an
- Praktik Bercerita
B. Peserta Praktikum
Semua Praktikum ini harus dilakukan oleh siswa-siswi mulai dari kelas 1 hingga kelas sesuai dengan materi tingkatan kelasnya. Terkhusus praktikum ini dilakukan oleh siswa-siswi kelas 6 sebagai syarat ujian praktik.
MATERI BACAAN:
Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang pemuda dan seekor anjing yang ditidurkan
oleh Allah Swt. selama 309 tahun. Kisah Ashabul Kahfi dapat kita temui dalam Q.S. alKahf/18:13.
﴿نَّحۡنُ
نَقُصُّ عَلَيۡكَ نَبَأَهُم بِٱلۡحَقِّۚ إِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ ءَامَنُواْ
بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنَٰهُمۡ هُدٗى ١٣﴾
Artinya: ”Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan
sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada
mereka.” (Q.S. al-Kahf/18:13)
Kisah Ashabul Kahfi ini terjadi sebelum zaman nabi Muhammad salallahu'alaihi wassalam. Menurut beberapa sejarawan Islam, ketujuh pemuda tersebut bernama: Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus dan Thamlika, serta seekor anjing bernama Kithmir yang dipercaya sebagai satu-satunya anjing yang masuk surga. Banyak yang berpendapat kisah ini terjadi di Suriah atau Syam.
Ashabul Kahfi merupakan kisah perjuangan tujuh orang pemuda yang menyelamatkan
keyakinannya kepada Allah Yang Maha Esa. Mereka hidup di negeri Syam yang dikuasai
bangsa Romawi. Saat itu, Syam diperintah
oleh gubernur Romawi yang amat
kejam, Daqianus namanya atau yang dikenal dengan Dikyanus. Daqianus
ialah seorang penyembah berhala yang
amat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke
seluruh negeri Syam untuk mengetahui
orang-orang yang tidak menyembah
berhala. Jika orang suruhan Daqianus
menemukan anggota masyarakat yang
tidak menyembah berhala seperti yang
dilakukan Daqianus, mereka akan dibawa
ke hadapan Daqianus.
Ashabul Kahfi adalah sekelompok
pemuda yang beriman kepada Allah
Swt., yang meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Swt. semata. Mereka teguh di atas keyakinan yang
benar. Meskipun bertentangan dengan mayoritas masyarakat ketika itu. Ashabul Kahfi
mengambil keputusan untuk menghindari kejaran Daqianus dengan cara bersembunyi
di gua.
Demi menyelamatkan akidah dan keyakinan mereka. Sebelumnya mereka berdoa
kepada Allah Swt.
﴿إِذۡ أَوَى
ٱلۡفِتۡيَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُواْ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ
وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدٗا
١٠﴾
Artinya: (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu
mereka berdoa, ”Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan
kami.” (Q.S. al-Kahf/18:10)
Lalu, Allah Swt. pun mengabulkan doa
mereka dan memudahkan urusan mereka.
Mereka berlindung di dalam sebuah gua
yang cukup luas sehingga mereka bisa
tinggal dengan nyaman di dalamnya. Allah
Swt. juga menidurkan mereka di dalam
gua tersebut selama 309 tahun sehingga
mereka tak dapat dibangunkan oleh suara
apa pun.
Ashabul Kahfi tidur di dalam gua
mendapat perlindungan dan penjagaan
dari Allah Swt. Sinar matahari tidak masuk
ke dalam gua, sehingga tidak langsung
mengenai tubuh mereka. Akibatnya,
tubuh mereka tidak rusak.
Dengan
demikian, mereka pun tidak merasa
kepanasan dengan sengatan sinar matahari. Bahkan, Allah Swt. menjadikan orang yang
melihat Ashabul Kahfi mengira bahwa
mereka dalam keadaan terbangun.
Ketika Allah Swt. membangunkan
Ashabul Kahfi, salah satu dari mereka pergi
ke kota dengan membawa uang untuk
membeli makanan. Apa yang didapati
salah saorang Ashabul Kahfi tersebut?
Ternyata ia mendapati negeri (yaitu negeri
Daqianus) sudah berubah, penduduk dan
pemerintah pun telah berganti. Penduduk
tidak mengenali mereka, juga tidak
seorang pun yang dia kenal dari penduduk
negeri tersebut.
Demikianlah kisah Ashabul Kahfi yang beriman kepada Allah Swt. dan jujur dengan
keimanannya tersebut. Allah Swt. balas keimanan dan kejujuran mereka dengan
menyelamatkan dan memuliakan mereka dengan menjadikan mereka sebagai teladan
bagi orang-orang yang beriman hingga akhir zaman.
Oleh sebab itu, sebagai anak muslim, kita harus memiliki sikap teguh pendirian
terhadap keyakinan yang benar. Seperti yang dicontohkan Ashabul Kahfi yang berusaha
untuk menyelamatkan akidahnya (keimanannya) kepada Allah Swt.
Kita harus yakin, bahwa orang yang beriman dapat perlindungan dari Allah Swt. Hal
itu diperlihat Allah Swt. yang melindungan Ashabul Kahfi tersebut.
FORMAT PENILAIAN PRAKTIK BERCERITA SDN KEDAUNG KALIANGKE 01 PAGI
|
No.
|
NAMA
|
PENILAIAN
|
Total Skor
(100)
|
|
Mental/Keberanian
(25)
|
Kelancaran
Berbicara
(25)
|
Gerak dan
Mimik Muka
(25)
|
Konten (Isi
Ceita)
(25)
|
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
Komentar
Posting Komentar